Dambakan Pasangan Sholihah


Keluarga bahagia adalah dambaan setiap orang, keluarga mawadah dan rahmah yang penuh barakah adalah impian. Bagaimana tidak? Setelah capek dan letih bergelut mencari nafkah di dunia, tentu membutuhkan suasana yang menyenangkan di rumah. Senyum dan pelayanan istri, sambutan si buah hati seolah menyegarkan kembali penatnya badan dan pikiran. Oleh sebab itulah berbagai usaha ditempuh untuk mewujudkannya. Walaupun harus menyita waktu, tenaga, pikiran bahkan uang. Banyaknya praktik konsultasi keluarga, rubrik-rubrik dan program acara keluarga dalam banyak media, bahkan majalah khusus keluarga begitu mudah kita dapatkan di sekitar kita. Ini menunjukkan bahwa keluarga sakinah menjadi perhatian. Semua membutuhkan, semua mengusahakan, dan mendambakannya.



Agama kita yang sempurna ini, alhamdulillah, mengatur semuanya, dari sebelum menikah bagaimana kriteria pasangan yang baik dan cara mencarinya, mengatur pula pada saat menikah bagaimana prosesi yang syar’i, sampai setelah menikah saat menjalani bahtera rumah tangga. Semua dijelaskan dalam Al-Quran, diterangkan dalam hadits, dan dijabarkan oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka. Tinggal bagaimana kita berusaha mencari dan mengkaji, memahami dan mengamalkannya. Jadi, yang pertama dibutuhkan dalam membina keluarga sakinah adalah ilmu agama.

Hidup berdampingan dengan istri shalihah, akan membantu dalam peribadahan kepada Allah. Sehingga akan mengantarkan kepada kebahagiaan ukhrawi yang lebih sempurna. Umar bin Khaththab z pernah bertanya kepada Rasulullah ` tentang harta apakah yang sebaiknya kita miliki, beliau ` menjawab, “Hendaklah kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir dan istri mukminah yang membantu dalam perkara akhirat kalian.” [H.R. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani v dalam Shahih Ibnu Majah]. Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang butuh teman hidup yang bisa menjadikan agamanya lebih baik. Teman hidup itu tak lain adalah istri shalihah. Seorang istri yang tatkala engkau terlelap di malam hari, dialah yang akan membangunkanmu untuk shalat malam. Saat lemah dan malas menghampiri, dialah yang membangkitkan semangatmu untuk kembali beramal. Dialah yang selalu mengulurkan tangannya untukmu sebelum engkau minta sebagai wujud pengamalan terhadap firman-Nya
“Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Q.S. Al-Maidah:2].

Post a Comment

2 Comments